Sabtu, 14 Maret 2015

Analisis Kualitas Lingkungan_Kimia Organik

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Senyawa kimia organik terlibat dalam tiap segi kehidupan, dan banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ada diantaranya yang berwujud bahan makanan, bahan sandang, obat-obatan, kosmetik, dan berbagai jenis plastik. Bahkan dalam tubuhpun banyak terdapat sejumlah senyawa organik dengan fungsi yang beragam pula Senyawa organik hanya mewakili satu jenis senyawa kimia, yaitu yang mengandung satu atom karbon atau lebih. Kimia organik akan lebih baik didefinisikan sebagai kimia senyawa yang mengandung karbon. Meskipun penggolongan seperti ini agak terbatas, fakta menunjukkan bahwa senyawa yang mengandung atom karbonlah yang banyak terdapat di muka bumi ini. Fakta ini adalah akibat dari kemampuan atom karbon membentuk ikatan dengan atom karbon lain. Jika sifat khas ini dibarengi dengan kemampuan atom karbon membentuk empat ikatan dalam ruang tiga dimensi, maka berbagai susunan atom dapat terjadi. Saat ini jutaan senyawa organik telah ditentukan cirinya, dan setiap tahun puluhan ribu zat baru ditambahkan ke dalam daftar ini, baik sebagai hasil penemuan di alam, ataupun sebagai hasil pembuatan di laboratorium.


1.2. Rumusan masalah
1.2.1. Apa yang di maksud dengan kimia organic
1.2.2. Apa saja yang termasuk dalam kimia organic dan bagaimana pengaruhnya terhadap
          lingkungan dan manusia dan regulasi apa saja yang mengatur tentang standar penggunaan kimia organik


1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1.  Untuk mengetahui tentang pengertian kimia organic.
1.3.2. Untuk mengetahui senyawa dan zat-zat apa saja yang termasuk dalam  kimia   
          organic dan bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan dan manusia dan regulasi apa saja yang mengatur tentang standar penggunaan kimia organik.
1.4. Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode kepustakaan di mana sumber yang di gunakan untuk mencari data-data ini adalah dari internet dan buku sumber.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian kimia organic
Kata organik berasal dari kata organisme atau makhluk hidup, karena pada mulanya diduga hanya dapat dibuat oleh organis .Kimia organik adalah kimia senyawa‑senyawa karbon. Kimia Organik adalah disiplin ilmu kimia yang spesifik membahas studi mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan persiapan (sintesis ) tentang persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan belerang. Definisi asli dari kimia "organik" berasal dari kesalahan persepsi atas campuran organik yang selalu dihubungkan dengan kehidupan. Ruang lingkup definisi ini meluas tidak hanya meliputi senyawa‑senyawa alam, tetapi termasuk senyawa sintesis‑yaitu senyawaan yang dibuat di laboratorium. Sampai kini telah diketahui sekitar enam juta senyawa organik, sedangkan senyawa anorganik sekitar 50.000. Tidak semua senyawa organik mendukung kehidupan di bumi sepenuhnya, tetapi kehidupan seperti yang telah kita ketahui bergantung pula pada sebagian besar kimia anorganik; sebagai contoh: beberapa enzim bergantung pada logam transisi, seperti besi dan tembaga; dan senyawa bahan seperti cangkang/kulit, gigi dan tulang terdiri atas sebagian bahan organik, sebagian lain anorganik. Jadi, senyawa karbon tidak hanya diperoleh dari organism hidup saja. Kimiawan modern saat ini sudah mampu menyintesis senyawa karbon di dalam laboratorium. Contohnya: obat, pewarna, polimer, pengawet makanan, pestisida, dan lain-lain. Saat ini, kimia organik didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung atom karbon.






2.2. Senyawa kimia organic yang berdampak pada lingkungan dan manusia

Ø  CHLORDANE (C6H6CL8)
Chlordane adalah bahan kimia buatan pabrik yang digunakan di Amerika Serikat dari Tahun 1948-1988. Bahan ini tidak didapatkan secara alami di lingkungan. Chlordane adalah insektisida organoklorin dari jenis siklodin yang persisten. Berbentuk larutan tebal, butiran, konsentrat yang teremulsi, bubuk yang dapat dibasahkan, dengan warna dari tak berwarna hingga kekuningan. Chlordane dapat tidak berbau hingga berbau ringan dan dapat mengiritasi indra penciuman. Dari tahun 1983 hingga tahun 1988. Karena keprihatinan pada risiko kanker dan bukti bukti yang menyatakan terpaparnya manusia dan terakumulasi di lemak tubuh, persisten di lingkungan dan berbahaya bagi kehidupan liar, EPA agen perlindungan lingkungan Amerika Serikat menghapus penggunaan untuk lahan pertanian dan penggunaan lainnya diatas tanah setelah 5 tahun berjalan. Tahun 1988, ketika EPA menghapus penggunaan untuk pengendalian rayap, seluruh penggunaan dari chlordane di Amerika Serikat dihentikan akan tetapi pabrik untuk kepentingan ekspor tetap dilanjutkan.
 Fungsi Chlordane :
-          Chlordane digunakan untuk memberantas rayap di rumah. Pestisida ini digunakan di bawah tanah disekitar pondasi rumah. Bahan ini membunuh rayap ketika terjadi kontak.
-          Sebelum 1978 digunakan juga sebagai pestisida di lahan pertanian, halaman rumput, dan kebun, dan sebagai alat perantara pengasapan / fumigating agent.
Masuknya Chlordane ke lingkungan :
Chlordane memasuki lingkungan ketika bahan ini digunakan sebagai pestisida untuk tanaman pada halaman rumput dan kebun, dan untuk pengendalian rayap. Chlordane melekat kuat pada tanah dibagian permukaan. Mengurai sangat lambat, tidak mudah terlarut dalam air, dan dapat terakumulasi didalam jaringan tubuh ikan, burung, dan mamalia.Bahan ini dapat tetap berada di tanah lebih dari 20 tahun. Manusia dapat terpapar Chlordane dengan memakan hasil panen yang tumbuh di tanah yang mengandung chlordane, memakan ikan atau kerang yang ditangkap di air yang terkontaminasi, menghirup udara atau menyentuh tanah dekat rumah yang menggunakan chlordane untuk mengendalikan rayap, selain itu dengan menghirup udara atau menyentuh tanah dekat tempat pembuangan sampah atau landfill.
Chlordane mempengaruhi sistem syaraf, sistem pencernaan dan hati pada manusia dan hewan. Sakit kepala, migraen, bronchitis, iritabilitas, kebingungan, lemah dan masalah penglihatan, muntah – muntah, kram perut, diare, penyakit kuning terjadi pada manusia yang menghirup udara yang mengandung chlordane konsentrasi tinggi atau tidak sengaja menelan dalam jumlah kecil. Bila dalam jumlah besar masuk kedalam mulut akan menyebabkan kejang dan kematian pada manusia.

Regulasi yang mengatur standar penggunaan klordane dalam lingkungan dan akibatnya :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor per.13/men/x/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja dimana mengatur Klordane memiliki NAB 0,5 Mg/m3  (A3 atau karsinogen terhadap binatang) di mana klordane yang melebihi ambang batas akan merusak kulit

Ø  BENZENA (C6H6)
Benzena berbentuk zat cair yang tidak berwarna, memiliki bau yang khas, mudah menguap, bersifat karsinogenik (racun). Benzene dapat masuk ke tubuh melalui  Inhalasi, kulit,  Ingestion dari air dan makanan.
Turunan Benzena dan Fungsinya :
1. Tolouena : kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut,  sebagai bahan baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT) dan bahan aditif pada bensin sebagai antiketukan.
2. Fenol: fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein. Fenol juga di gunakan sebagai obat-obatan, zat warna dan bahan peledak.
3. Anilina : anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Reaksi anilina dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini disebut diazotisasi.
4. BHC (Benzena Heksaklorida) : merupakan suatu insektisida yang ampuh
5. TNT(Trinitrotoluena): merupakan suatu bahan peledak yang sangat terkenal
6.  Stirena: jika stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena, suatu jenis plastik yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik, bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan cangkir.
7.  Benzaldehida : digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.
8. Asam Salisilat adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat. Ester dari asam salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau asetosal.
9. Asam Benzoat sebagai pengawet makanan
Regulasi tentang Batas-batas paparan atau standar Benzena di Lingkungan :
Di Indonesia, peraturan yang mengatur tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Benzena adalah
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor : SE-01/MENAKER/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja yaitu sebesar 10 ppm atau 32 mg/m3.
     Benzena mempunyai kategori karsinogenitas A-2, yaitu diperkirakan karsinogen untuk manusia dan dibutuhkan Indicator Pemajanan Biologi (IPB) dan Biological Exposur Indice (BEI).  EPA (Environmental Protection Agency) mengatakan 5 ppb sebagai batas maksimum kadar Benzena dalam air minum yang di konsumsu atau paparan benzene di udara sebesar 0,04 ppb yang diabsorbsi selama hidup, dapat menyebabkan resiko terkena kanker 1/100.000 orang yang terpajan. 
Batas-batas paparan yang dikemukakan oleh ACGIH, API, ATSDR, NIOSH dan OSHA mempunyai  nilai yang berbeda-beda seperti berikut;
TLC (TWA) = 0,5 ppm
STEL = 2,5 ppm
ACGIH atau American Conference of Governmental Industrial Hygienist pada tahun 2000 merekomendasikan NAB untuk Benzena sebesar 0,5 ppm dan pada tahun 2004 merekomendasikan bahwa Konsentrasi yang paling aman terhadap paparan benzene adalah 0
API (sejak tahun 1948) :
MRL paparan akut (≤ 14 hari) = 0,09 ppm
MRL paparan sedang (15-364 hari) = 0,06 ppm
MRL paparan kronik (≥365) = 0,03 ppm
                        ATSDR (2005)
                               PEL (8 jam TWA) = 1 ppm
                              STEL = 5 ppm
                              AL = 0,5 ppm
Tingkat Eksposur Benzena dan dampaknya terhadap manusia :
-          Eksposur singkat (5-10 menit) untuk tingkat tinggi sangat benzena di udara (10,000-20,000 ppm) dapat mengakibatkan kematian. Makan makanan atau minum cairan yang mengandung  kadar benzena yang tinggi dapat menyebabkan muntah, iritasi lambung, pusing, mengantuk, kejang,  detak jantung yang cepat, koma, dan kematian
-          Tingkat lebih rendah (700-3,000 ppm) dapat menyebabkan ngantuk, pusing, denyut jantung yang cepat, sakit kepala, tremor,kebingungan, dan pingsan.. Jika benzena tumpah pada kulit, maka  dapat menyebabkan kemerahan dan luka.  Benzene di mata Anda dapat menyebabkan iritasi umum  (anemia dan leukimia),dan kerusakan kornea , masalah dalam darah  , merusak sistem pertahanan tubuh .
Dampak Benzene terhadap  Lingkungan
Benzene mampu menguap cepat, sehingga bisa menyebar di udara melalui asap produk yang mengandung benzena tersebut. Knalpot mobil, pembuatantanaman, asap rokok, asap cat, dan sumber lainnya semua berkontribusi atas jumlah benzena di udara. Benzene juga dapat menguap dari air atau tanah yang tercemar. Benzene biasanya tetap di udara selama beberapa hari sebelum membusuk  Benzene agak larut, meskipun juga rentan terhadap penguapan dari air permukaan. Air tanah yang paling sering terkontaminasi oleh kebocoran dari wadah penyimpanan bawah tanah, tanaman air limbah, dan fasilitas manufaktur. Ketika benzene memasuki pasokan air tanah, dapat mengkontaminasi sumur sekitarnya dan membuat jalan ke penyediaan air minum. Terkena makanan atau air yang terkontaminasi dengan benzene dapat merusak darah dan sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Manfaat Benzena dalam makanan :
1. Sebagai Pemanis
Pemanis buatan yang izinkan oleh Departemen Kesehatan adalah sakarin, aspartame dan sorbitol.Asparin adealah senyawa turunan benzene berupa Kristal putih dan tidak berbau. Sakarin di tambahkan pada biscuit atau minuman dengan dosis tidak lebih dari 1 gram/hari. Aspartam untuk setiap berat badan, jumlah aspartame yang dikonsumsi setiap harinya adalah 40mg.

2. Sebagai pengawet
      Asam Benzoat yang merupakan salah satu senyawa Benzena biasanya di gunakan sebagai bahan pengawet. Tetapi pemakaian dalam mumlah berlebihan, akan mengakibatkan kanker. Dan sekarang, asam benzoate banyaki di gunakan dalam minuman bersoda. Berdasarkan peraturan FDA, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, sodium Benzoat digunakan dalam industry pemanggangan sebagai zat antimikroba dan pemberi cita rasa. BTP ini dinyatakan aman jika di gunakan kadar yang tidak melebihi batas yang ditentukan atau sesuai prinsip Cara Pembuatan Pangan yang Baik (CPPB) yaitu kadar ≤0,1% dalam bahan pangan. Asam askorbat diperbolehkan digunakan untuk adonan terigu dengan batasan  ≤200ppm. Dan FDA menetapkan batas maksimum benzene pada soft drink sebesar 5 ppb dan WHO menetapkan batas maksimum Benzena pada soft drink sebesar 10 ppb, sedangkan uni eropa menetapkan kadar maksimum benzene pada softdrink sebesar 1 ppb.
Ø AMONIA  (NH3)
Amonia  adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan tertentu, amonia adalah gas yang tidak mempunyai warna dan lebih ringan dari pada udara. Amonia dalam bentuk cair dan memiliki aroma yang menyengat. Amonia cair terkenal dengan sifat keterlarutannya.
Fungsi Amonia :
-          Bisa melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik.

Adapun Dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran amonia adalah sebagai  berikut:   
 a.Efek Terhadap Kesehatan Manusia. Udara yang tercemar gas amonia dapat menyebabkan menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Gas NH3 juga dapat menyebabkan Iritasi pada mata, saluran pernapasan dan kulit.
Pada Kadar 2500-6500 ppm, gas ammonia melalui inhalasi menyebabkan iritasi hebat pada mata (Keraktitis), sesak nafas (Dyspnea), Bronchospasm, nyeri dada, sembab paru, batuk darah, Bronchitis dan Pneumonia.
Pada kadar tinggi (30.000 ppm) dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
b. Efek Terhadap Lingkungan Sekitar Sisa-sisa makanan dan sampah organik dibuang ke tempat sampah, kemudian di bawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah-sampah tersebut kemudian membusuk dan menghasilkan gas amonia. Gas ammonia tersebut merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan global warming. Akibat yang terjadi adalah terjadinya perubahan iklim dan cuaca serta efek global warming lainnya.Gas ammonia juga dapat mengganggu estetika lingkungan karena bau pembusukan sampah yang sangat menyengat., dampak negatif yang ditimbulkan usaha peternakan ayam terutama berasal dari kotoran ayam yang dapat menimbulkan gas yang berbau. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat memyebabkan gangguan kesehatan ternak dan masyarakat di sekitar peternakan. Amonia dapat menghambat pertumbuhan ternak atau oksida besi.Kualitas udara semakin memburuk karena tercemar oleh zat-zat pencemar yang sumbernya berasal dari pabrik-pabrik industri, dan kendaraan bermotor, proses pembakaran,pembuangan limbah padat.
Ammonia digolongksn sebagai bahan beracun jika terhirup dan pengangkutan ammonia berjumlah lebih besar dari 3500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin. Kontak dengan gas ammonia berkonsentrasi  tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru bahkan kematian. Batas konsentrasi maksimum ammonia yang tidak menganggu kesehatan manusia adalah sebesar 2 ppm berdasarkan SNI 19-7119.1-2005.
Ø KLOROFORM (CHCL3)
Kloroform merupakan senyawa karbon berwujud cair yang mudah menguap pada suhu kamar dan berbau khas. Kloroform tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol atau eter.
Fungsi Kloroform
Digunakan untuk obat bius (anestetika) dan sebagai pelarut untuk lemak, lilin, dan minyak. Namun demikian, efek samping dari kloroform dapat merusak hati sehingga jarang dipakai sebagai obat bius, kecuali untuk penelitian di laboratorium.

Regulasi tentang standar penggunaan kloroform :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor per.13/men/x/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Dalam peraturan tersebut di tetapkan NAB dari  Kloroform adalah  10 BDS 49 mg/m3 dimana kloroform bersifat karsinogen terhadap hewan.
Berdasarkan SNI 19-0232-2005 Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja, NAB dari Kloroform 49 mg/m3 atau 10 BDS.

Ø  DDT (Dichloro Diphenyl Trichlorethane)
DDT (Dichloro Diphenyl Trichlorethane) adalah insektisida “tempo dulu” yang pernah disanjung “setinggi langit” karena jasa-jasanya dalam penanggulangan berbagai penyakit yang ditularkan vektor serangga. Tetapi kini penggunaan DDT di banyak negara di dunia terutama di Amerika Utara, Eropah Barat dan juga di Indonesia telah dilarang. Namun karena persistensi DDT dalam lingkungan sangat lama, permasalahan DDT masih akan berlangsung pada abad 21 sekarang ini. Adanya sisa (residu) insektisida ini di tanah dan perairan dari penggunaan masa lalu dan adanya bahan DDT sisa yang belum digunakan dan masih tersimpan di gudang tempat penyimpanan di selurun dunia (termasuk di Indonesia) kini menghantui mahluk hidup di bumi . Bahan racun DDT sangat persisten (tahan lama, berpuluh-puluh tahun, bahkan mungkin sampai 100 tahun atau lebih), bertahan dalam lingkungan hidup sambil meracuni ekosistem tanpa dapat didegradasi secara fisik maupun biologis, sehingga kini dan di masa mendatang kita masih terus mewaspadai akibat-akibat buruk yang diduga dapat ditimbulkan oleh keracunan DDT . DDT berupa tepung kristal putih tak berasa dan tak berbau. Daya larutnya sangat tinggi dalam lemak dan sebagian besar pelarut organik, tak larut dalam air, tahan terhadap asam keras dan tahan oksidasi terhasap asam permanganat .
Dua sifat buruk yang menyebabkan DDT sangat berbahaya terhadap lingkungan hidup adalah Sifat apolar DDT dimana tak larut dalam air tapi sangat larut dalam lemak. Makin larut suatu insektisida dalam lemak (semakin lipofilik) semakin tinggi sifat apolarnya. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab DDT sangat mudah menembus kulit . Kedua adalah sifat DDT yang sangat stabil dan persisten. Ia sukar terurai sehingga cenderung bertahan dalam lingkungan hidup, masuk rantai makanan (foodchain) melalui bahan lemak jaringan mahluk hidup. Itu sebabnya DDT bersifat bioakumulatif dan biomagnifikatif.  Karena sifatnya yang stabil dan persisten, DDT bertahan sangat lama di dalam tanah; bahkan DDT dapat terikat dengan bahan organik dalam partikel tanah . Dalam ilmu lingkungan DDT termasuk dalam urutan ke 3 dari polutan organik yang persisten (Persistent Organic Pollutants, POP)
Akibat lain dari penggunaan DDT, banyak binatang dalam mata rantai makanan yang panjang akan terkena dampaknya. Proses mata rantai makanan dari satu hewan ke hewan lain yang mengakumulasi zat DDT akan ikut tercemar zat DTT, termasuk pada manusia. DDT yang telah masuk ke dalam tubuh kemudian larut dalam lemak, terakumulasi sepanjang waktu hingga mengakibatkan efek negatif.
Penggunaan DDT berdampak pada biological magnification (pembesaran biologis) pada organisme sehingga dapat merusak jaringan tubuh setiap makhluk hidup yang secara perlahan dapat menyebabkan penyakit kanker, dapat menimbulkan otot kejang hingga kelumpuhan, serta dapat menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur yang mengakibatkan telur itu tidak dapat menetas.
Gejala keracunan akut pada manusia adalah paraestesia, tremor, sakit kepala, keletihan dan muntah. Efek keracunan kronis DDT adalah kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, system imunitas dan sistem reproduksi. DDT dihentikan penggunaannya sejak tahun 1972, tetapi penggunaannya masih berlangsung sampai beberapa tahun kemudian, bahkan sampai sekarang residu DDT masih dapat terdeteksi.
Penggunaan DDT dan zat zat kimia organic pestisida lainnya seperti aldrin dan dieldrin telah dilarang dan juga pemerintah semakin memperketat aturan yang mengatur tentang penggunaan Pestisida, dimana setiap orang yang akan menggunakan pestisida harus mempunyai izin terlebih dahulu.

Regulasi yang mengatur Batas maksimum penggunaan DDT adalah:

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor per.13/men/x/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Dalam peraturan tersebut di tetapkan NAB dari DDT 1 mg/m3 dan bersifat karsinigen terhadap binatang (A3) jika berlebihan dari yang di tetapkan maka akan menyebabkan kerusakan hati.

Salah satu aturan tentang penggunaan Pestisida adalah
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 24/permentan/sr.140/4/2011 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida. 

Di mana dalam pembagian pestisida terbagi atas pestisida terbatas dan pestisida untuk umum, Kriteria pestisida terbatas ialah formulasi pestisida korosif pada mata (menyebabkan kerusakan tak terkembalikan pada jaringan okular), mengakibatkan pengerutan kornea atau iritasi sampai 7 (tujuh) hari atau lebih. formulasi pestisida korosif terhadap kulit (menyebabkan kerusakan jaringan dalam dermis dan atau luka bekas) atau mengakibatkan iritasi berat sampai 72 (tujuh puluh dua) jam atau lebih dan mempunyai LC50 inhalasi bahan aktif lebih kecil dari 0,05 mg/I selama 4 jam periode pemaparan.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengesahan Stockholm Convention On Persistent Organic Pollutants (Konvensi Stockholm tentang bahan pencemar organic yang persisten). Dimana beberapa pencemar organic yang persisten antara lain Dieldrin, aldrin dan DDT telah hentikan penggunaannya dan telah diperketat untuk penggunaannya.

Ø KARBON DIOKSIDA (CO2)
Karbon dioksida adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen terikat kovalen dengan atom karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida(CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan).

Fungsi karbondioksida
Karbon dioksida diproduksi oleh hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme dalam respirasi dan dipergunakan tanaman pada fotosintesis. Sehingga karbon dioksida termasuk komponen yang penting dalam siklus karbon., namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan.
Regulasi tentang batas maksimum kadar karbondioksida:
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor per.13/men/x/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Dalam peraturan tersebut di tetapkan NAB dari Karbon dioksida adalah 5000 BDS atau 9000 mg/m3. Dengan KTD/PSD adalah 30.000 BDS atau  54.000 mg/m3.
Kadar Karbondioksida yang Berlebih dapat menimbulkan pencemaran udara. Karbondioksida, suatu gas yang penting, tetapi keberadaannya yang tidak seimbang akan membuat fenomena alam yang mampu merusak bumi. Mulai dari tenggelamnya beberapa pulau di dunia sampai musnahnya beberapa jenis spesies di bumi. Oleh karena itu kadar konsentrasi karbondioksida yang sesuai harus dipertahankan.Dan komposisi karbondioksida dalam udara bersih seharusnya adalah 314 ppm. Karbondioksida yang berlebihan efeknya :
·         Melubangi lapisan Ozon
·         Efek rumah kaca, cahaya & panas matahari yang masuk kebumi tidak dapat di lepas ke luar angkasa secara kosmis.
·         Meningkatkan suhu bumi secara global beberapa derajat
·         Mencairkan es kutub sehingga meningkatkan permukaan air laut
Saat ini, pemanasan global telah menjadi isu global yang semakin penting di dunia dan diketahui telah menyebabkan beberapa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Salah satu indikator yang digunakan dalam menganalisis isu pemanasan global adalah bertambahnya gas rumah kaca, terutama gas CO2, secara cepat akibat kegiatan manusia. Sejauh ini, berbagai upaya telah mulai dilakukan oleh manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti program penanaman kembali (reboisasi), penghematan energi, penggunaan energi baru dan terbarukan, dan pemanfaatan berbagai teknologi carbon capture and storage (CCS).
Ø MAGNESIUM (MG)
Magnesium merupakan logam berwarna putih keperakan dan sangat ringan. Magnesium dikenal untuk waktu lama sebagai logam ringan struktural dalam industri, karena bobotnya yang ringan serta kemampuannya membentuk paduan logam kuat. Magnesium sangat aktif secara kimia dengan sejumlah besar logam dapat diproduksi melalui reduksi termal garam logam tersebut dengan magnesium teroksidasi.Unsur ini bisa bereaksi dengan sebagian besar unsur non-logam dan hampir setiap asam. Magnesium hanya sedikit bereaksi atau tidak sama sekali dengan sebagian besar alkali dan berbagai bahan organik seperti hidrokarbon, aldehide, alkohol, fenol, amina, ester, dan sebagian besar minyak. Digunakan sebagai katalis, magnesium memperlancar reaksi organik kondensasi, reduksi, dan dehalogenisasi. Magnesium adalah unsur paling melimpah kedelapan dan merupakan 2% penyusun kerak bumi berdasarkan beratnya.
Fungsi Magnesium :
Senyawa magnesium digunakan sebagai bahan tahan api dalam tungku peleburan untuk memproduksi logam (besi dan baja), kaca, dan semen. Dengan kepadatan hanya dua pertiga dari aluminium, magnesium memiliki banyak kegunaan sebagai pembuat struktur ringan seperti dalam pesawat dan konstruksi rudal. Kegunaan lain magnesium meliputi untuk membuang sulfur dari besi dan baja, membuat pelat photoengraved dalam industri percetakan, agen reduktor untuk produksi uranium murni dan logam lainnya dari garamnya, serta piroteknik.
Efek Kesehatan Magnesium
Manusia mengasup antara 250 hngga 350 mg/hari magnesium dan membutuhkan setidaknya 200 mg. Tubuh mendapatkan kebutuhan magnesium dari makanan dan mampu membuang kelebihannya. Tidak terdapat bukti bahwa magnesium memicu keracunan sistemik meskipun diambil melebihi kebutuhan harian. Hanya saja, mengambil suplemen magnesium secara berlebih bisa memicu kelemahan otot, lesu, dan kebingungan. Magnesium diyakini tidak menimbulkan efek karsinogenik, mutagenik, atau teratogenik. Paparan uap magnesium oksida hasil pembakaran, pengelasan, atau pencairan logam dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti demam, menggigil, mual, muntah & nyeri otot.
Dampak Lingkungan Magnesium
Terdapat sedikit informasi mengenai dampak lingkungan dari uap magnesium oksida. Jika menghirup magnesium oksida, hewan mamalia lain mungkin menderita efek yang sama seperti pada manusia. Bubuk magnesium diduga tidak berbahaya bagi lingkungan tetapi ledakan bisa terjadi jika bubuk atau butiran magnesium tercampur dengan udara. Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna yang khas pada daun dan kadang-kadang pengguguran daun sebelum waktunya

Ø CALSIUM (CA)
      Kalsium tergolong dalam unsur-unsur mineral essensial sekunder seperti Magnesium dan Belerang.

Fungsi dari kalsium
 mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim, memperkuat tulang. Dampak negatifnya terhadap manusia dapat menimbulkan iritan bagi kulit.

Regulasi yang mengatur batas maksimum dari kalsium :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor per.13/men/x/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Dalam peraturan tersebut di tetapkan NAB dari Kalsium Kromat adalah 0,001 mg/m3. Untuk NAB Kalsium Oksidasi adalah 2 mg/m3. Jika berlebihan maka akan membuat iritasi saluran pernapasan.

Ø ALDRIN (C12H8CL6) DAN DIELDRIN (C12H8CL6)
Kristal tidak berwarna dan tidak berbau dan biasanya di gunakan sebagai insektisida. Efeknya terhadap kesehatan manusia untuk jangka pendek adalah  kejang Mual, muntah, sakit kepala, pusing, kerusakan hati, mempengaruhi kesuburan ( reproduksi ),koma, dan kematian jika terhirup ataupun tertelan, Aldrin menyebabkan kanker paru-paru, penyakit hati. Aldrin juga berbahaya dan mengganggu organism perairan dan dapat merusak lingkungan perairan untuk jangka waktu yang lama. Aldrin efektif terhadap wireworms dan untuk mengendalikan rayap.  Dieldrin dapat Digunakan melawan ektoparasit seperti lalat, kutu, kutu, dan secara luas digunakan pada sapi dan domba dips. Juga digunakan untuk melindungi kain dari ngengat, kumbang dan lalat terhadap wortel dan kubis root. Dieldrin menyebabkan penyakit hati, penyakit Parkinson dan Alzheimer.



Regulasi yang mengatur batas maksimum dari aldrin dan dieldrin :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor per.13/men/x/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Dalam peraturan tersebut di tetapkan NAB dari Dieldrin adalah 0,25 mg/m3 (A4) dan jika berlebihan akan menyebabkan kerusakan hati. Untuk NAB Aldrin  adalah 0,05 mg/m3(A3) jika melebihi NAB akan menyebabkan  kerusakan susunan saraf pusat, hati dan ginjal.
Berdasarkan SNI 7313;2008 tentang Batas maksimum residu pestisida pada pertanian di katakana bahwa batas maksimum residu pestisida yang di izinkan pada hasil pertanian adalah 0,1 BMR (mg/kg) sedangkan untuk komoditas seperti sayuran dan kacangan, batas maksimum yang izinkan adalah 0,05 mg/kg.
Berdasarkan SNI 19-0232-2005 Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja, NAB dari Dieldrin adalah 0,25 mg/m3 jika berlebihan maka akan merusak kulit.

















BAB III
PENUTUP

3.1. SIMPULAN
Kimia organik adalah kimia senyawa‑senyawa karbon. Kimia Organik adalah disiplin ilmu kimia yang spesifik membahas studi mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan persiapan (sintesis ) tentang persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan belerang. Kimia organic yang berdampak pada lingkungan dan manusia antara lain aldrin, dieldrin, benzene, klordane, kloroform,DDT, karbondioksida, calcium, magnesium dan ammonia.Dan juga penggunaan bahan kimia organic dalam lingkungan juga harus memperhatikan regulasi yang mengatur tentang batas penggunaan bahan kimia tersebut agar tidak menimbulkan penyakit dan berbahaya bagi kesehatan,

3.2. SARAN
Kimia organic ada yang dapat memberikan dampak positif dan negative bagi manusia dan lingkungan dan kita harus pintar pintar dalam mengenal kimia organic tersebut agar kita dapat meminimalisir resiko terkena dampak negatifnya.











DAFTAR  PUSTAKA

Abrar (2010). pengertian-dan-dampak-ddt-dichloro-diphenyl-trichloroethane-dalam-kehidupan http://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/2010/02/20/pengertian-dan-dampak-ddt-dichloro-diphenyl-trichloroethane-dalam-kehidupan/ 13 Oktober 2013
Doke,Sony. 2009.Bahan ajar analisi kualitas lingkungan. Universitas Nusa Cendana
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor per.13/men/x/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, PDF. Download, 25 Oktober 2013

SNI_19_0232_2005-NAB-Zat-Kimia-udara-tempat-kerja.PDF. Download, 25 Oktober 2013











Tidak ada komentar:

Posting Komentar